Nashrudin diundang menghadiri sebuah pesta
perkawinan. Sebelumnya, di rumah orang yang mengundang itu, ia pernah
kehilangan sendal. Karenanya sekarang ia tidak lagi meninggalkan sepatunya di
dekat pintu masuk, tapi menyimpannya di balik jubahnya.
“Buku apa itu di dalam sakumu?” tanya tuan rumah kepada Nashrudin.
“Ha, mungkin dia sedang mencari-cari sepatuku,” pikir Nashrudin, “untung aku dikenal sebagai kutu buku.”
Maka dengan sekeras-kerasnya ia berkata: “Tonjolan yang engkau lihat ini adalah Kebijaksanaan.”
“Menarik sekali! Dari toko buku mana engkau dapatkan itu?”
“Yang jelas aku mendapatkannya dari toko sepatu!”
“Buku apa itu di dalam sakumu?” tanya tuan rumah kepada Nashrudin.
“Ha, mungkin dia sedang mencari-cari sepatuku,” pikir Nashrudin, “untung aku dikenal sebagai kutu buku.”
Maka dengan sekeras-kerasnya ia berkata: “Tonjolan yang engkau lihat ini adalah Kebijaksanaan.”
“Menarik sekali! Dari toko buku mana engkau dapatkan itu?”
“Yang jelas aku mendapatkannya dari toko sepatu!”
0 comments:
Post a Comment