Nasrudin dianggap sebagai guru sufi bahkan ia dipanggil sebagai Mullah, hal ini menujukkan dia memang berilmu. Pada suatu hari -Nasrudin pergi ke tukang cukur. Sialnya si tukang cukur bekerja amat lamban karena pisaunya tumpul.
Setiap kali pipi Nasrudin tergores hingga berdarah.
Tukang cukur cepat-cepat mengambil sejumput kapas dan meletakkannya pada luka itu. Hal ini berlangsung terus hingga beberapa kali. Sampai wajah Nashrudin penuh dengan jumputan-jumputan kapas. Ketika si tukang cukur hendak
melanjutkan dengan pipi Nasrudin yang satunya, tiba-tiba saja Nasrudin melompat dan memandangi wajahnya di kaca.
“Cukup, terima kasih, Saudara! Aku telah memutuskan untuk menanam kapas di pipi kiri dan gandum di pipi yang lain!”
http://contohrpp.wordpress.com/2009/07/21/nasrudin-pergi-bercukur/
0 comments:
Post a Comment