Udin diundang berburu,
tetapi hanya dipinjami kuda yang lamban. Tidak lama, hujan turun deras. Semua kuda dipacu kembali ke rumah. Udin melepas
bajunya, melipat, dan menyimpannya, lalu membawa kudanya ke rumah.
Setelah hujan berhenti, dipakainya kembali
bajunya. Semua orang takjub melihat bajunya yang kering, sementara baju mereka
semuanya basah, padahal kuda mereka lebih cepat.
"Itu berkat kuda yang kau pinjamkan
padaku," ujar Udin ringan.
Keesokan harinya, cuaca masih mendung. Udin
dipinjami kuda yang cepat, sementara tuan rumah menunggangi kuda yang lamban.
Tak lama kemudian hujan kembali turun deras. Kuda tuan rumah berjalan lambat,
sehingga tuan rumah lebih basah lagi. Sementara itu, Udin melakukan hal yang
sama dengan hari sebelumnya.
Sampai rumah, Udin tetap kering.
"Ini semua salahmu!" teriak tuan
rumah, "Kamu membiarkan aku mengendarai kuda brengsek itu!"
"Masalahnya, kamu berorientasi pada kuda,
bukan pada baju."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment