“Menurut pandangan umum, para Sufi itu gila,”
gumam Nashrudin. “Menurut para orang bijak, mereka benar-benar penguasa dunia.
Aku akan mengeceknya, supaya aku sendiri bisa yakin mana yang benar.”
Kemudian ia melihat seseorang yang tinggi besar, mengenakan jubah seperti seorang Sufi Akhdan.
“Sahabat,” kata Nashrudin, “aku ingin membuat sebuah percobaan untuk menguji kekuatan jiwamu, dan juga kesehatan rohaniku.”
“Boleh. Silakan mulai,” kata sang Akhdan.
Nasrudin membuat gerakan menyapu dengan tangannya, kemudian mengepalkan kedua tangannya. “Sekarang, apa yang ada ditanganku?”
“Seekor kuda, kereta dan sais,” ujar sang Akhdan cepat.
“Itu sih bukan test,” ujar Nashrudin marah, “Habis kamu sih tadi melihat aku mengambilnya.”
Kemudian ia melihat seseorang yang tinggi besar, mengenakan jubah seperti seorang Sufi Akhdan.
“Sahabat,” kata Nashrudin, “aku ingin membuat sebuah percobaan untuk menguji kekuatan jiwamu, dan juga kesehatan rohaniku.”
“Boleh. Silakan mulai,” kata sang Akhdan.
Nasrudin membuat gerakan menyapu dengan tangannya, kemudian mengepalkan kedua tangannya. “Sekarang, apa yang ada ditanganku?”
“Seekor kuda, kereta dan sais,” ujar sang Akhdan cepat.
“Itu sih bukan test,” ujar Nashrudin marah, “Habis kamu sih tadi melihat aku mengambilnya.”
<http://contohrpp.wordpress.com/2009/07/21/ujian-menebak-isi-tangan/>
0 comments:
Post a Comment